Filosofi Ular Tangga, Seni Berdamai Dengan Kegagalan

Photo by <a href="https://unsplash.com/@vdphotography?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditCopyText">VD Photography</a> on <a href="https://unsplash.com/photos/Nk5cBHRBVT8?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditCopyText">Unsplash</a>

Pernahkah Kamu bermain ular tangga?

Jika Kamu anak-anak generasi ‘Petak Umpet” pasti akan menjawab pernah.

Namun jika Kamu bagian dari anak-anak generasi touchscreen maka sebagian besar pasti akan menjawab tak pernah atau tak tau sama sekali.

Tapi sekarang ada kok ular tangga versi digital, cari aja di appstore atau playstore.

So.

Kadangkala kehidupan ini ibarat permainan ular tangga itu. Untuk meraih kesuksesan dan kebahagiaan Kamu memerlukan langkah dan keberanian untuk melemparkan dadu.

Kamu melangkah, Kamu akan mencapai puncak finishnya.

Tapi jika Kamu takut untuk melempar dadu dan melangkah, maka Kamu akan tetap berada dikotak awal selalu, selamanya.

Memang, kadangkala kita akan terpeleset jatuh ketika langkah kita tergelincir di ujung ekor ular. Namun, cukupkah sampai disitu dan kita menyerah?.

No, Bro!

Bangun lagi.

Dan melangkahlah lagi, jangan ragu dan jangan takut.

Semakin sering Kamu terjebak pada lilitan ular-ular yang bergentayangan, semakin Kamu akan berpeluang untuk menapakkan kakimu di kotak-kotak tangga kesuksesan.

Sering kita pernah mendengar celotehan kawan-kawan yang main ular tangga,

“Bang, aku pernah lemparin dadu terus dapat angka 3 dan bisa langsung nongol di kotak 32.”

Di lain waktu,

“Bang, sedih kali aku, masa udah mau finish malah terjebak dikotak 63 hingga aku harus turun lagi ke kotak 14”.

Itulah hidup.

Kadangkala ada orang yang baru mulai melangkah langsung mencapai kotak-kotak impian. Dan tak sedikit mereka yang kesuksesannya sudah di depan mata, tiba-tiba tergelincir drastis dari kotak impian karena terjebak pada ular-ular yang licik.

Satu hal yang pasti, kesuksesan yang cepat akan diikuti dengan kegagalan yang cepat pula.

Maka jika Kamu mampu melewati tiap-tiap kotak kehidupan selangkah demi selangkah dengan penuh kesabaran, jatuh bangun tanpa menyerah, itu akan lebih indah dan Kamu lebih menikmati perjuanganmu.

Gak Percaya?

Baca lanjutan tulisan ini sampai habis ya!

Habiskan Jatah Gagalmu

Suatu ketika di salah satu sudut dunia, ada seorang anak laki-laki berusia 7 tahun yang bersama keluarganya diusir dari rumah tempat mereka tinggal.

Dia harus bekerja keras untuk membantu orangtuanya. Belum genap 9 tahun, ibunya meninggal dunia.

Ketika tumbuh dewasa, pemuda ini memimpikan kuliah ilmu hukum tapi tak pernah tercapai.

Pada usia 22 tahun, dia dipecat dari pekerjaannya sebagai pelayan toko.

Akhirnya ia mencoba memulai bisnis sendiri, tapi bangkrut. Bukan hanya gagal, dia terjerat hutang yang memerlukan waktu 17 tahun untuk melunasinya.

Pada usia 27 tahun, dia mengalami gangguan saraf.

Dua tahun kemudian dia memulai kariernya di politik dengan mencalonkan diri di badan legislatif, tapi gagal.

Dia mencoba lagi di putaran berikutnya pada usia 31 tahun, tetap gagal.

Pada usia 35 tahun, dia dua kali kalah dalam usaha menjadi anggota kongres. Meskipun akhirnya ia sempat menduduki posisi ini, tapi tak berlangsung lama.

Pada usia 39 tahun, dia kehilangan posisi tersebut.

Kegagalan bertubi-tubi di panggung politik juga diikuti berbagai kemalangan yang menimpa kehidupan pribadinya.

Anaknya yang berusia 4 tahun meninggal dunia dua tahun setelah dia kehilangan posisi di kongres.

Satu tahun kemudian, lamarannya untuk posisi pejabat pertanahan ditolak.

Pada usia 45 tahun, dia mencoba mencalonkan diri menjadi senat, tetapi gagal.

Kemudian dia mencalonkan diri menjadi wakil presiden pada usia 47 tahun, gagal lagi.

Tidak kapok, dia mencalonkan diri menjadi senat lagi dua tahun kemudian, dan gagal juga.

Dan pada usia 51 tahun, dia maju lagi dalam pencalonan presiden dan akhirnya terpilih menjadi presiden.

Tahukah kamu siapa lelaki itu?

Dialah ABRAHAM LINCOLN.

Presiden Amerika legendaris yang berjasa menghapuskan perbudakan.

Seandainya dia putus asa di tengah usahanya, sejarah yang tertulis pasti akan berbeda.

Inilah satu di antara contoh kisah paling ekstrem tentang kegagalan yang bertubi-tubi.

Kalau dibandingkan dengan kegagalan yang pernah Kamu alami, mungkin belum ada apa-apanya dengan yang dialami oleh Lincoln.

Coba Kamu bayangkan, setengah abad lamanya Lincoln terjebak pada kotak-kotak ular licin yang menggelincirkannya. Bukan hanya sekali, malah berkali-kali bahkan pada kotak yang sama.

Terjun bebas ke titik nadir, harus memulai dari titik nol kotak pertama, lagi dan lagi.

Tapi kesabaran Lincoln dan keteguhan hatinya untuk memulai kembali melemparkan dadu, tanpa mengenal putus asa akhirnya mengantarkannya pada pucak kotak keberhasilan.

Mental inilah yang perlu ada pada diri kita semua. Tak akan berhenti sebelum nyawa berpisah dengan badan.

Napoleon Hill pernah berkata, “Usaha hanya akan member hasil jika kita menolak untuk berhenti.”

Maka masihkah ada kegagalan yang Kamu takutkan? lalu Kamu berhenti melempar dadu?

Jangan pernah berhenti!

Tidak perlu Kamu meratapi kegagalan dengan tangis dan kesedihan, itu tidak akan membawamu pada kesuksesan, selamanya.

Jika pun Kamu baru gagal dalam satu hal, pernah gagal dalam sebuah masalah, maka yang kamu perlukan saat ini hanyalah bangun dan bergerak.

Bergeraklah untuk Kamu lemparkan lagi dadunya.

Tetap positive thingking untuk meraih impian dan cita-citamu dengan tangga-tangga harapan.

Kepalkan tangan.

Dan ucapkanlah…

Bismillahirrahmanirrahim.

Ingin menulis dan menghasilkan cuan dari tulisan?

Yuk upgrade skill menulis Kamu agar menjadi penulis yang berdampak.

31 Comments

  1. Sangat sangat menginspirasi ya.. Saya dulu kecil suka banget main ular tangga. Suka kesal kalau dadu malah nunjukin angka gak sesuai harapan. Tapi ya gimana, kita hanya bisa usaha (mengocok dadu) dan soal hasil cukup pasrah saja.. Ehehe.
    Saya juga mulai kalau tadi itu kisah Abraham Lincoln.. Benar benar inspirasi banget

  2. Bukannnya pengen gampang nyerah, cuma kalo dibilang habiskan jatah gagalmu itu sebetulnya kita ga tau jatahnya segimana. Jadi bisa aja gagal terus…

    ya bukan ga mau gagal juga atau ga mau berusaha. Tapi lebih ke pasrah aja sih. Cuma bisa berusaha, gagal atau berhasil ya tetep nantinya lanjut berusaha.

  3. Setiap permainan memang ada filosofinya. Dalam permainan, kita juga belajar bahwa ada orang-orang yang baik, yg curang, yg jujur dan lainnya.

  4. Karena lagi dalam kondisi agak galau, tulisan ini jadi relateee banget banget. Soalnya kalau gagal dan belum keliatan hasilnya tuh emang beneran bikin meragukan diri sendiri sih.

    Tulisan ini bisa membangkitkan semangat untuk terus maju dan terus bergerak, karena kita gak tau pada lemparan dadu ke berapa (usaha yang mana) yang akhirnya membuahkan hasil. Tfs ya mas

  5. Deep banget, belum pernah kepikiran filosofi soal ular tangga sedalam ini. Bener juga, hidup tuh kalau lagi di atas juga bisa jatuh tiba-tiba karena “dadu” yang kita lempar ya. Tapi kan tetep kita bisa naik lagi

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *